Wibawa Itu Bukan Tentang Gaya, Tapi Cara Kamu Membawa Diri

ilustrasi seorang pria yang (mungkin) berwibawa

Wibawa itu nggak hilang karena kamu gagal. Tapi karena tanpa sadar kamu menunjukkan sisi lemahmu dalam bentuk yang terlihat “biasa aja”.

Penelitian dari Princeton (Willis & Todorov, 2006) bilang, orang membentuk kesan tentang kredibilitas dan wibawa seseorang dalam waktu kurang dari satu detik. Bukan dari apa yang kamu bisa, tapi dari sinyal-sinyal kecil yang kamu tunjukkan lewat sikap sehari-hari.

Coba lihat contoh ini:

  • Di ruang rapat, kamu menyela pembicaraan cuma buat kelihatan paham
  • Di tongkrongan, kamu ulang-ulang cerita suksesmu
  • Saat ngobrol, kamu buru-buru jelasin biar nggak dikira bodoh

Tanpa sadar, kamu justru sedang mengikis wibawa yang udah kamu bangun. Karena orang yang benar-benar berwibawa nggak sibuk membuktikan diri. Mereka diam, tapi maknanya dalam. Bicara, tapi waktunya pas. Dan yang paling penting: mereka nggak ngemis perhatian.

Ryan Holiday pernah bilang dalam bukunya Ego is the Enemy:
“Semakin kamu butuh pengakuan, semakin kamu kehilangan rasa hormat.”

Dan sayangnya, banyak orang kehilangan wibawa bukan karena kesalahan besar, tapi karena kebiasaan kecil yang nggak disadari.

Berikut 5 kebiasaan kecil yang bisa diam-diam merusak wibawa kamu:

1.    Terlalu sering menjelaskan hal-hal kecil

  • Telat sedikit langsung minta maaf panjang
  • Takut disalahpahami langsung klarifikasi
  • Padahal, seperti kata Olivia Cabane dalam The Charisma Myth, orang yang terlalu butuh dimengerti malah kelihatan gugup.
  • Wibawa butuh ketenangan, bukan penjelasan terus-menerus.

2.    Jawab pertanyaan terlalu cepat

  • Seolah takut kelihatan nggak pintar
  • Padahal, diam sebentar sebelum menjawab bikin kamu kelihatan mantap dan punya otoritas, seperti yang dibahas Cal Newport dalam Deep Work.

3.    Sering cerita soal pencapaian pribadi

  • Tujuannya biar orang kagum
  • Tapi malah terkesan pamer
  • Wibawa itu muncul dari pengaruh yang tenang, bukan dari spotlight.

4.    Suka ‘menang’ dalam obrolan santai

  • Orang cerita, kamu balas cerita yang lebih hebat
  • Orang salah sebut, buru-buru dibenerin
  • Bukannya pintar, malah kelihatan haus validasi
  • Wibawa datang dari kamu yang nggak reaktif, seperti kata Eckhart Tolle.

5.    Terlalu gampang ketawa

  • Ingin bikin suasana nyaman, tapi malah kelihatan kurang percaya diri
  • Menurut Allan & Barbara Pease, tertawa berlebihan justru bikin kamu terlihat butuh diterima
  • Padahal pemimpin yang kuat tahu kapan harus senyum, kapan harus diam.

dari akun FB Tarismah Ismail

Pilihan

Tulisan terkait

Utama 6612582183317076785

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Daftar Isi

Loading....

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >

Pesan Buku

Pesan Buku

 Serpihan Puisi “Sampai Ambang Senja” merupakan buku kumpulan puisi Lilik Rosida Irmawati, penerbit Rumah Literasi Sumenep (2024).  Buku ini berjumlah 96 halaman, dengan pengantar Hidayat Raharja serta dilengkapi testimoni sejumlah penyair Indonesia.  Yang berminat, silakan kontak HP/WA 087805533567, 087860250200, dengan harga cuma Rp. 50.000,- , tentu bila kirim via paket selain ongkir.

Relaksasi


 

Jadwal Sholat

item
close