SMPIT Al-Hidayah Sumenep Selenggarakan Kegiatan Literasi
Sumenep, Rulis: Beragam acara bisa dilakukan sekolah dalam masa kegiatan tengah semester, di antaranya kegiatan literasi seperti yang dilak...
https://www.rumahliterasi.org/2019/03/smpit-al-hidayah-sumenep-selenggarakan.html
Sumenep, Rulis: Beragam acara bisa dilakukan sekolah dalam masa kegiatan tengah semester, di antaranya kegiatan literasi seperti yang dilaksanakan Sekolah Menengah Pertama Islam terpadu (SMPIT) Al-Hidayah Sumenep, Selasa (05/03). Kegiatan ini bertajuk Kegiatan Literasi dan Bedah Buku.
Dalam kegiatan ini, SMPIT mengundang Rumah Literasi Sumenep (Rulis) untuk menjadi narasumber. Hadir dalam acara yang dilaksanakan di lantai dua ini, aktivis Rulis Lilik Rosidah Ernawati, Taufiqurrahman dan Lisa Maisura.
Di hadapan siswa-siswi SMPIT, Taufiku menyatakan siapapun bisa menjadi penulis selama memenuhi syarat melek wacana, punya gagasan, dan memiliki kemauan.
“Jangan menunggu menjadi sarjana untuk menulis karena lulusan TK saja bisa menulis buku,” terang penulis kolom opini ini sambil menunjukkan buku Siti dan Peri Gigi.
Menurutnya, menulis terasa sulit bagi pemula. Hal itu wajar saja karena setiap memulai itu terasa berat. Ia memberikan cotah seorang anak tidak bisa langsung berlari, tetapi memulai dengan berusaha keras belajar berdiri. Setelah bisa berdiri, anak tertatih-tatih melangkahkan kaki diikuti dengan jatuh berkali-kali.
Taufiku menambahkan, seseorang yang ingin menjadi penulis harus tekun menulis dan banyak membaca. Tidak ada langkah besar untuk mencapai puncak kesuksesan. Yang ada adalah langkah-langkah kecil hingga menuju puncak. Menulis sedikit tapi dilakukan rutin setiap hari.
“Menulis adalah menuangkan isi dalam kepala. Semakin banyak membaca, semakin banyak isi kepala yang bisa dituangkan dalam tulisan. Perbanyaklah membaca untuk bisa menulis!” imbuhnya.
Lisa Maisura yang akrab dipanggil Kak Lufy sebagai penyaji terakhir menceritakan proses kreatif penulisan buku Sang Huffadz. Menurutnya, buku yang telah diadaptasi menjadi sebuah film itu berisi banyak pelajaran bagi siswa, guru, anak, dan orang tua.
“Buku ini ditulis untuk dibaca semua kalangan dan semua usia,” terang Direktur Aura Picture ini.
Siswa mengikuti kegiatan yang dimulai pukul 08.00 dengan antusias. Ketika dibuka sesi tanya jawab, mereka berebut mengacungkan tangan.
Avan, salah seorang siswa menanyakan cara menerbitkan buku di Rulis. Siswa lainnya menanyakan cara membagi waktu menulis dan belajar dan cara penulisan tanda baca.
Ketua Rulis, Lilik Rosidah menyampaikan kemungkinan adanya kerjasama SMPIT dengan Rulis dalam kegiatan literasi sehingga acara ini bukan menjadi yang terakhir.
Dalam ruang yang sama juga digelar bazar buku-buku sastra, khususnya buku yang diminati para siswa yakni buku-buku fiksi. (Red)





