Kala Cinta Menyepi
Cerpen Naila Pagi itu matahari Sumenep menembus kaca jendela rumah sederhana di bilangan Bangselok. Di meja makan, aroma kopi robusta Madura...
Cerpen Naila Pagi itu matahari Sumenep menembus kaca jendela rumah sederhana di bilangan Bangselok. Di meja makan, aroma kopi robusta Madura...
Cerpen: Beryl Abadi Satu malam ganjil yang membuat seluruh warga tak bisa tidur — saat ayam berkokok sebelum waktunya, dan kabut membawa ses...
Cerpen Lilik Soebari Mata tajam Aryo menatap titik-titik hitam di angkasa yang semakin lama semakin dekat jaraknya dengan dirinya. Aryo mene...
Cerpen: Lilik Soebari Tiga jam lebih Harto menunggu giliran, setiap kali ada pasien yang keluar dari pintu berwarna coklat kusam dia berhar...
Cerpen Sulis Randi duduk di halaman rumah barunya. Rumput tampak rapi, bata merah tersusun bersih tanpa lumut, udara lembab, tapi tidak ada ...
Cerpen Nurhayati Sudah hampir dua bulan sejak pertemuan terakhir Wardi dengan Sinta di kafe tepi sungai itu. Dua bulan yang sepi, tapi juga ...
Cerpen Nurhayati Di usia empat puluh tahun, Wardi sering merasa hidupnya seperti rumah tanpa jendela—aman dari gangguan luar, tapi gelap di ...
Cerpen Asik Malam itu jalanan di tepi Desa Kali Miring sunyi seperti bioskop habis mati listrik. Bulan menggantung miring di langit, dan dua...
Cerpen: Nabilah Aku masih ingat aroma ruang guru itu. Campuran antara kertas, kapur tulis, dan kopi hitam yang selalu mengepul dari gelas pu...
Cerpen: Beryl Angin sore dari arah sawah membawa bau jerami basah ke serambi rumah. Laili duduk di kursi bambu, menatap halaman kosong tempa...
