Puisi Bahriatus Sa’adah, Kangean
Bahriatus Sa’adah, mahasiswi Institut Dirosah Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan Sumenep bersalah dari Pulau Kangean Sumenep. Lahir di Sumenep dan mempunyai benar besar untuk menjadi penulis handal. Gadis yang punya hobi menulis ini memang sekarang masih dalam tahap belajar dengan mengikuti kegiatan menulis di kampusnya. Sekarang masih sebagai mahasantri dan duduk di Fakultas Dakwah (KPI) semester 2 IDIA.
Berharap
Dia hilang diantara sajak tak beraturan
Jejaknya lenyap ditelan lautan
Yang Kulihat hanya buih tak beraturan
Takbisa kulihat dengan tatapan
Hanya melintas dalam pikiran
Hanya harapan tanpa kepastian
Ku tunggu dia diatas harapan
Yang berujung dengan lamunan
Tanpa kepastian.
Kerinduan
Rindu…..
Ku lukis rindu dalam hayalan
Menata rindu dalam hati
Menjadikan sejuta rindu dalam mimpi
Yang tak bisa ku jadikan Kenyataan
Rindu datang
karna dia telah pergi dan tak kembali
karna tak ada sapaan yang sama lagi
Hadirnyapun tak seperti dulu lagi
Rindu…..
Ketika rindu menghampiriku
Aku seperti mendung kehilangan hujan
Laut tanpa hadirnya ombak
Terkadang harapan ku hanya dalam mimpi
Tak kan jadi kenyataan
Rindu….
Jangan menyiksa ku
Cinta dan Harapan
aku….
Hanya terdiam dalam bungkam
kamu…
hanya sebatas harapan yang ku pangku
tak ada kepastian yang menjaminku
menjadikan keyakinan sebagai anggaran ku
hanya saja takdir yang aku tunggu
Dia…
dia sangat beruntung telah merasakan cinta dari mu
merasakan cinta yang ku ingin kan dari sosok mu
terkadang aku iri pada dia
dia yang tak pernah berjuang seperti ku
mendapatkan apa yang menjadi keinginan ku
aku….
Menunggu jawaban takdir dengan tedu
Pergi
Diriku laksana kapal yang hanyut di lautan tak bertepi
Untuk menepi tak ada tempat lagi
Batuan pun serasa tak ingin di tapaki
Mengakhiri semuanya di tempat ini
Kini Sudah tak berarti
Karna buih laut takkan kembali
Dia kini benar-benar pergi
Dan takkan kembali seperti dulu lagi.
Izinkanlah
Waktu…..
Kau terlalu cepat berlalu
Hingga kau memisahkan kami
Langkah mu lambat laun
Tapi aku tak bisa mengejar mu
Waktu….
Ku mohon berhentilah di antara banyaknya titik detik mu
Aku ingin menikmati indahnya dunia bersama nya
Waktu….
Adakah sisa waktu untuk kami bersama
Pilihan