Ilmu, Kunci Kesuksesan Agen Perubahan


Oleh: Hidrotul Hayah

Seperti yang telah kita ketahui bersama, pemuda adalah “youth as agent of change”, yaitu agen perubahan dalam berbagai bidang kehidupan. Mereka bukan hanya tulang punggung bangsa di masa depan, tetapi juga motor penggerak bagi perbaikan dan kemajuan di masa kini.

Pemuda memiliki semangat tinggi, kekuatan fisik, dan daya pikir yang masih tajam. Potensi ini harus dimaksimalkan untuk mewujudkan perubahan positif dalam masyarakat, baik dalam bidang pendidikan, teknologi, seni, kesehatan, lingkungan, sosial, dan tentu saja dalam bidang keagamaan.

Masa muda adalah masa yang penuh gairah dan idealisme. Inilah waktu terbaik untuk menggali potensi diri dan mengasah bakat yang dimiliki. Di saat energi sedang menggebu, dan rasa ingin tahu sedang membara, pemuda memiliki peluang besar untuk menciptakan terobosan dan inovasi yang berguna bagi masyarakat luas.

Bahkan, dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia pun, pemuda selalu menempati posisi strategis. Lihat saja Sumpah Pemuda tahun 1928, yang menjadi titik balik kesadaran nasional. Gerakan reformasi 1998 pun tidak lepas dari peran besar mahasiswa dan pemuda. Maka, bukan hal yang berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa dan agama ada di tangan para pemuda hari ini.

Jika mereka baik dan kuat, maka bangsa akan maju. Sebaliknya, jika mereka lemah dan acuh, maka kehancuran bukan hal yang mustahil.

Terlebih lagi bagi pemuda Muslim. Mereka bukan sekadar penerus bangsa, tetapi juga penerus risalah Nabi Muhammad ﷺ. Mereka adalah generasi yang akan meneruskan estafet perjuangan agama Islam yang gemilang, sebagaimana yang pernah terjadi beberapa abad silam dalam sejarah kejayaan Islam.

Ketika umat Islam berjaya, pemudanya berada di garda terdepan. Sejarah telah mencatat banyak nama besar yang membuktikan bahwa pemuda berilmu dan berakhlak bisa membawa perubahan besar bagi dunia.

Salah satu contoh nyata adalah peradaban Islam yang mencapai puncak kejayaan di Andalusia kini dikenal sebagai Spanyol. Di sana, ilmu pengetahuan, seni, arsitektur, dan budaya berkembang pesat di bawah naungan nilai-nilai Islam. Perpustakaan besar, pusat penelitian, dan lembaga pendidikan dibangun di berbagai kota seperti Cordoba dan Granada. Semuanya itu tidak lepas dari peran pemuda-pemuda Muslim yang cerdas dan visioner.

Salah satu sosok pemuda Islam yang sangat berjasa dalam sejarah adalah Sultan Muhammad Al-Fatih. Ia berhasil menaklukkan Konstantinopel, ibu kota kekaisaran Romawi Timur (Byzantium), salah satu wilayah yang paling kuat dan strategis pada masanya.

Hebatnya lagi, Sultan Muhammad Al-Fatih menaklukkan kota tersebut pada usia yang sangat muda—21 tahun! Suatu pencapaian yang luar biasa, yang tidak hanya menunjukkan kekuatan militernya, tetapi juga kecerdasan, keberanian, dan keimanan yang kokoh dalam dirinya.

Lalu, apa perubahan yang dibawa oleh Sultan Muhammad Al-Fatih? Beliau tidak hanya menaklukkan secara fisik, tetapi juga membangun kembali kota tersebut dengan ruh Islam. Ia mengubah Konstantinopel menjadi Istanbul, sebuah pusat peradaban Islam yang penuh dengan keadilan, ilmu, dan kesejahteraan. Berbagai fasilitas penting dibangun, seperti rumah sakit, perpustakaan, masjid megah, sekolah, dan lembaga militer yang profesional. Semua ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan besar tidak bisa dilakukan tanpa ilmu dan visi yang matang.

Melihat sejarah tersebut, maka timbul pertanyaan penting: Apa yang harus dilakukan pemuda masa kini agar mampu menjadi agen perubahan sebagaimana para pemuda di masa keemasan Islam?

Syekh Thariq Ghannam, seorang guru besar asal Beirut, Lebanon, memberikan jawaban yang sederhana namun mendalam. Ia mengatakan bahwa pemuda yang ingin menjadi agen perubahan harus memiliki sifat-sifat yang baik, seperti jujur, amanah, sabar, dermawan, rendah hati, dan cinta ilmu.

Mengapa demikian? Karena dengan sifat-sifat mulia tersebut, pemuda akan lebih mudah diterima di masyarakat, mampu memberikan solusi atas berbagai persoalan, dan menjadi teladan bagi generasinya.

Namun, bagaimana agar pemuda bisa memiliki sifat-sifat yang baik itu? Jawabannya adalah melalui ilmu. Ilmu yang benar akan menuntun seseorang kepada akhlak yang benar. Ilmu akan membimbing seseorang untuk memahami hakikat hidup, tugas sebagai hamba Allah, serta tanggung jawab sosial sebagai anggota masyarakat.

Hal ini diperkuat oleh firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah At-Tahrim ayat 6: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” Kata “peliharalah” dalam ayat ini mengandung makna bahwa menjaga diri dan keluarga harus dilakukan dengan ilmu, bukan semata-mata hanya karena tanggung jawab saja tetapi harus juga di dasarkan dengan ilmu. Karena tanpa ilmu, niat baik pun bisa menyesatkan.

Mengapa ilmu menjadi kunci? Karena orang yang berilmu tahu bagaimana bersikap dengan benar, tahu cara beribadah kepada Allah dengan baik dan sesuai tuntunan, tahu cara berkomunikasi dengan sesama manusia dengan santun, serta tahu bagaimana menyelesaikan masalah dengan solusi yang bijak dan adil.

Ilmu membuat seseorang berpikir sistematis, rasional, dan terbuka terhadap perubahan. Tanpa ilmu, seseorang mudah tersesat oleh hawa nafsu, taklid buta, dan informasi yang menyesatkan.

Jika pemuda Muslim tidak mempunyai ilmu, maka mereka tidak akan mampu menjadi agen perubahan. Mereka hanya akan menjadi pengikut, bukan pemimpin. Mereka hanya akan menjadi penonton dari kemajuan zaman, bukan pelaku sejarah. Oleh sebab itu, penting bagi pemuda Muslim untuk terus menuntut ilmu sepanjang hayat, baik ilmu agama maupun ilmu umum. Keduanya adalah sayap yang akan mengantarkan mereka terbang menuju puncak kejayaan.

Ilmu adalah cahaya. Cahaya yang mampu menerangi gelapnya kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan. Di era digital seperti sekarang, ilmu sangat mudah diakses. Namun tantangannya adalah pada kemauan untuk belajar dan konsistensi dalam menuntut ilmu.

Pemuda harus pandai memanfaatkan waktu luang untuk belajar, membaca, berdiskusi, dan mengembangkan potensi diri. Jangan biarkan waktu terbuang sia-sia untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

Selain itu, pemuda juga harus belajar dari sejarah. Karena sejarah adalah guru kehidupan. Dari sejarah, kita tahu bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai ilmu dan para ilmuwannya. Maka, marilah kita sebagai pemuda Muslim kembali memuliakan ilmu, mencintai buku, menghargai guru, dan menjadikan belajar sebagai gaya hidup.

Maka dari itu, wahai para penerus bangsa dan agama, carilah ilmu sebanyak mungkin. Jangan pernah merasa puas dengan pengetahuan yang sedikit. Perluas wawasanmu, dalamkan pemahamanmu, dan aplikasikan ilmumu dalam kehidupan nyata. Karena ilmu sangat dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan baik untuk diri sendiri, untuk orang lain, untuk agama, maupun untuk bangsa.

Akhirnya, ingatlah bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Dan langkah pertama itu adalah menuntut ilmu. Dengan ilmu, pemuda akan menjadi bijak, berani, dan bermanfaat.

Dengan ilmu, pemuda akan menjadi lentera di tengah kegelapan zaman. Dan dengan ilmu pula, pemuda akan mampu membangun peradaban Islam yang maju, seimbang antara dunia dan akhirat.

*) Hidrotul Hayah, Mahasiswi Universitas Al-Amien Prenduan, Sumenep.

Pilihan

Tulisan terkait

Utama 6984701143959237846

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Daftar Isi

Loading....

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >

Pesan Buku

Pesan Buku

 Serpihan Puisi “Sampai Ambang Senja” merupakan buku kumpulan puisi Lilik Rosida Irmawati, penerbit Rumah Literasi Sumenep (2024).  Buku ini berjumlah 96 halaman, dengan pengantar Hidayat Raharja serta dilengkapi testimoni sejumlah penyair Indonesia.  Yang berminat, silakan kontak HP/WA 087805533567, 087860250200, dengan harga cuma Rp. 50.000,- , tentu bila kirim via paket selain ongkir.

Relaksasi


 

Jadwal Sholat

item
close