Petualangan Seru di Rumah Nenek

 


Cerita Anak: Audi

Liburan sekolah kali ini terasa sangat istimewa bagi Ririn. Gadis kecil ini akan pergi berlibur ke rumah nenek yang berada di sebuah desa kecil di pinggiran Indonesia. 

Bersama kakaknya yang bernama Jaka, Ririn merasa sangat antusias. Ditemani oleh ayah dan ibu, mereka siap memulai petualangan menyenangkan.

Ketika mobil keluarga berhenti di depan rumah nenek, Ririn segera melompat keluar dan memeluk neneknya yang sudah menunggu di depan pintu. 

Nenek terlihat sangat gembira, kulitnya keriput namun senyumnya tetap hangat. "Selamat datang di rumah, Ririn sayang," ucap nenek sambil mengusap kepala Ririn.

Rumah nenek berbeda jauh dari rumah Ririn di kota. Di sini, suara riuh kendaraan digantikan oleh kicauan burung yang menyejukkan. 

Ririn dan Jaka menghirup udara segar dan merasakan angin sepoi-sepoi yang membuat suasana menjadi lebih nyaman. “Ini lebih baik daripada komik dan permainan video,” ujar Jaka sambil tersenyum.

Di pagi hari, Ririn terbangun lebih awal dari biasanya. Matanya membelalak ketika melihat betapa indahnya pemandangan dari jendela kamar tidurnya. Hamparan sawah hijau luas membentang di depan mata, dan Ririn bisa melihat petani bekerja di kejauhan. Ririn merasa suasana yang sangat damai dan menyegarkan.

Setelah sarapan, nenek membawa Ririn dan Jaka ke kebun buah yang berada tidak jauh dari rumah. Ririn sangat bersemangat ketika mengetahui bahwa mereka dapat memetik buah-buahan sesuka hati. Ada pohon mangga, rambutan, dan beberapa tanaman buah lainnya yang sudah berbuah lebat. 

“Kamu suka buah apa, Ririn?” tanya nenek.

“Mangga, Nek!” jawab Ririn dengan mata berbinar. 

Dengan cekatan, nenek menunjukkan cara memetik mangga yang baik kepada cucu-cucunya. Ririn dan Jaka bergantian memetik buah-buahan sambil tertawa-tawa. 

“Kak, lihat! Aku dapat mangga paling besar!” teriak Ririn dengan penuh semangat.

Di tengah permainan seru di kebun, Ririn melihat sekelompok anak seusianya sedang bermain di seberang kebun. Ririn merasa sedikit gugup, tetapi Jaka mendorongnya untuk berkenalan. 

“Semakin banyak teman, semakin menyenangkan liburan kita,” kata Jaka.

Ririn mengumpulkan keberaniannya dan mendekati anak-anak itu. Ternyata, mereka sangat ramah dan segera mengajak Ririn bergabung dalam permainan mereka. Ada Sari, yang pandai membuat rangkaian bunga dari daun, dan Budi, yang suka bercerita tentang kehidupan desa. 

Ririn merasa sangat senang memiliki teman baru dan belajar banyak hal baru.

Sambil bermain di kebun, Budi mulai bercerita mengenai legenda yang dikenal di desa tersebut. 

“Kalian tahu tidak, di sini ada legenda tentang si Belalang Seta, belalang ajaib yang bisa memberikan keberuntungan,” ucap Budi dengan mata berbinar. 

Ririn terpesona mendengar cerita Budi, dan mereka memutuskan untuk mencoba mencari belalang legenda tersebut.

Mereka berlari mengikuti aliran sungai kecil yang berkelok-kelok, sering kali berhenti untuk mencari jejak belalang. Meskipun mereka tidak menemukan belalang ajaib, perjalanan tersebut membawa kesenangan luar biasa. 

Ririn belajar bagaimana menemukan jejak binatang di tanah, sementara Jaka mengajari mereka perbedaan antara berbagai jenis serangga yang mereka temui di sepanjang jalan.

Menjelang sore, nenek memperkenalkan Ririn dan Jaka dengan seni membuat kitiran, mainan tradisional dari daun kelapa. Walaupun awalnya sulit, Ririn menikmati proses belajarnya. Jaka, karena lebih terampil dengan tangan, berhasil membuat model kitiran yang berputar dengan mudah.

Dengan bantuan nenek, akhirnya Ririn pun berhasil. Saat mereka melihat kitiran berputar tertiup angin, Ririn merasa sangat bangga dengan hasil karyanya. 

“Ini pengalaman yang indah, belajar dari nenek!” kata Ririn sambil memeluk nenek dengan penuh kasih sayang.

Tak terasa, waktu berlalu begitu cepat dan tiba saatnya Ririn dan keluarganya kembali ke kota. Ririn merasa sedih harus meninggalkan nenek dan teman-teman barunya. Sebelum pergi, Ririn berjanji kepada nenek bahwa dia akan sering menulis dan berharap bisa kembali liburan tahun depan.

Nenek memberi Ririn dan Jaka oleh-oleh berupa keranjang berisi buah-buahan segar. “Bawa buah ini ke kota, dan jangan lupa cerita kepada teman-temanmu tentang petualangan kita di sini,” pesan nenek.

Sepanjang perjalanan pulang, Ririn tidak berhenti bercerita tentang semua pengalaman barunya kepada ayah dan ibu. Dari petualangan menelusuri sungai, belajar membuat kitiran, hingga bertemu teman-teman baru, semuanya menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi Ririn.

Liburan di desa telah mengajari Ririn banyak hal tentang persahabatan, keberanian, dan keindahan alam. Ririn berharap, pengalaman ini akan menemaninya sepanjang hidup dan memberikannya cerita yang bisa ia ceritakan kembali kepada sahabat-sahabatnya di kota. 

Dengan hati yang penuh harapan dan kepala yang dipenuhi impian, Ririn memulai perjalanan baru kembali ke rumah dengan kebahagiaan yang terus melekat di hatinya.


Pilihan

Tulisan terkait

Utama 8577169194745771576

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Daftar Isi

Loading....

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >

Pesan Buku

Pesan Buku

 Serpihan Puisi “Sampai Ambang Senja” merupakan buku kumpulan puisi Lilik Rosida Irmawati, penerbit Rumah Literasi Sumenep (2024).  Buku ini berjumlah 96 halaman, dengan pengantar Hidayat Raharja serta dilengkapi testimoni sejumlah penyair Indonesia.  Yang berminat, silakan kontak HP/WA 087805533567, 087860250200, dengan harga cuma Rp. 50.000,- , tentu bila kirim via paket selain ongkir.

Relaksasi


 

Jadwal Sholat

item
close