Rangga dan Singkong Bakar: Potret Kemiskinan Ekstrem di Pedalaman Gowa


Rangga bukanlah aktor El Putra Sarira yang memerankan Rangga dalam film remake Rangga & Cinta. Ia hanyalah seorang siswa SD Inpres Borongbulu, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Seorang anak kecil yang hidup sederhana bersama kakeknya, Daeng Sudding, dalam sebuah rumah panggung yang nyaris tak layak huni.

Kisah Rangga mendadak viral di media sosial setelah seorang guru perempuan berhijab membuka tas sekolahnya dan menemukan bekal dua umbi singkong bakar yang dibungkus plastik transparan. Wajah Rangga yang polos dan tenang itu mengundang simpati banyak orang, sekaligus menjadi simbol nyata kemiskinan ekstrem yang masih menghantui sebagian anak-anak di Indonesia.

Jalan menuju rumah panggung Rangga tidaklah mudah. Ia harus berjalan kaki melalui jalan tanah selebar enam meter yang dulunya beraspal, melewati hutan dengan pepohonan menjulang tinggi, kemudian menaiki bukit kecil yang dilengkapi tangga kayu yang sudah lapuk. Kondisi rumah kakeknya pun memperlihatkan dinding papan yang tidak rapat dan banyak lubang, menggambarkan betapa rapuhnya kehidupan sehari-hari Rangga.

Kehidupan keluarga Rangga penuh dengan tantangan. Ibunya telah meninggal dunia, sementara ayahnya menikah lagi dan tinggal terpisah bersama kakak Rangga yang berjualan sayur di kota. Meski demikian, semangat Rangga untuk belajar tetap tinggi. Ia membawa singkong bakar sebagai bekal demi menghindari lapar selama di sekolah, sebuah kenyataan yang membuat hati banyak orang terenyuh.

Viralnya kisah Rangga memicu beragam reaksi di media sosial. Rusmiati, seorang pengguna TikTok, menulis, "Kenapa semua nunggu viral dulu, baru mereka diperhatikan?" Sementara Ikha mengungkapkan kesedihannya, "Di zaman sekarang yang serba modern, ternyata masih ada anak yang bawa ubi bakar sebagai bekal ke sekolah agar tidak kelaparan. Hancur hatiku. Tapi aku bersyukur karena berita ini viral, banyak orang baik hati yang mau membantu."

Konten tentang Rangga yang beredar di platform TikTok dan Facebook mendulang ribuan likes dan komentar. Beberapa netizen mengkritik lambatnya perhatian pejabat sebelum kisah ini viral. "Warga TikTok lebih berguna daripada DPR," tulis Rima Rimut. "Pejabat sekarang kalau belum viral, matanya pada merem. Kalau sudah viral baru pada numpang viral," tambah Ako.

Jejak viral Rangga pertama kali muncul dari akun TikTok Kandang Pacitan, namun pelacakan lebih lanjut menunjukkan Facebooker Nurdin Khokho sebagai salah satu penyebar utama berita ini di Sulawesi Selatan. Nurdin, seorang jurnalis warga, rutin membagikan kisah dan berita lokal dengan moto hidup yang sederhana: "Ya Allah, jauhkan aku dari rasa iri, jika ada yang hidupnya lebih beruntung dari aku."

Setelah viral, perhatian dan bantuan berdatangan. Pejabat daerah, termasuk Bupati Gowa, Siti Husniah Talenrang, mengunjungi rumah Rangga. Bantuan berupa uang tunai, springbed, bufet, sembako, sepeda, dan berbagai kebutuhan lainnya mengalir ke keluarga kecil ini. Bahkan pada 11 Oktober 2025, Rangga dan kakeknya dibawa ke kota oleh seorang donatur berhijab bernama In In, pemilik NRL, untuk menikmati fasilitas hotel berbintang, termasuk berenang—sebuah pengalaman baru yang membuat Rangga tampak bingung namun tegar.

Namun, kisah Rangga hanyalah satu dari banyak wajah kemiskinan yang masih tersembunyi. Di sekolah yang sama, ada dua murid lain, Mifta dan Umar, yang menjalani kehidupan jauh lebih berat. Kisah mereka juga diangkat oleh Nurdin Khokho sebagai pengingat bahwa masih banyak anak-anak di luar sana yang membutuhkan perhatian dan bantuan.

Kisah Rangga mengajarkan kita tentang realitas pahit kemiskinan ekstrem yang harus segera mendapatkan solusi nyata. Di tengah kemajuan zaman, masih ada anak-anak yang harus bertahan dengan singkong bakar sebagai bekal sekolah—sebuah panggilan bagi kita semua untuk peduli dan bertindak.

(Amang Mawardi)

 

Pilihan

Tulisan terkait

Utama 7751467933860424008

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Daftar Isi


 

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >

LOMBA BACA PUISI BAHASA MADURA

LOMBA BACA PUISI BAHASA MADURA
Info selengkapnya, klik gambar

Relaksasi


 


 

Jadwal Sholat

item
close