Gagal Paham Akhiran – Kan
Purwanto Heri
Saya pernah mendengar ada orang berbicara begini: "Di sana saya disuguhkan berbagai macam makanan lezat."
Hah? Disuguhkan?!!
Saya curiga, orang yang bicara begitu mungkin adalah kaum yang terbiasa berbahasa gaul menggunakan akhiran -in. Mungkin dikira bentuk formal dari akhiran -in adalah -kan. Misalnya begini,
* bahasa gaul: "Gue disuguhin ... "
* diformalkan menjadi: "Saya disuguhkan ..."
Padahal, dalam bahasa Indonesia juga ada akhiran -i yang mungkin mereka kira bukan bahasa formal. Kalau menurut hemat saya, kalimat di atas lebih tepat jika diucapkan, "Di sana saya disuguhi berbagai macam makanan lezat."
Bukan "disuguhkan".
Apa sih perbedaan antara akhiran -i dan -kan?
Untuk lebih mudahnya, silakan cermati dua kalimat berikut:
1) Mukidi melempari mangga.
2) Mukidi melemparkan mangga.
Pada kalimat pertama, mangga "diberi tindakan" lempar, sedangkan pada kalimat kedua, mangga "dibuat jadi" terlempar.
Maka ...
1) Saya disuguhi = saya diberi suguhan.
2) Saya disuguhkan = saya dibuat jadi suguhan.
Nah, ada lagi contoh aneh ketika suasana duka berubah menjadi lucu karena ada yang berkata: "Jenazah telah disalatkan."
Padahal yang tepat ialah: "Jenazah telah disalati."
Dulu, sekitar tahun 80-an atau 90-an banyak slogan bertebaran yang berbunyi: Sholatlah kamu sebelum disholati, tapi sekarang di zaman milenial (yang katanya zaman serbacanggih), kalimat tersebut berubah kaprah menjadi: Sholatlah sebelum disholatkan. Kan lucu??
Salam,
Dari akun FB: Heri Pur