Oase Madura: Menyelamatkan Kata yang Hampir Mati


Buku Ini lahir dari kegelisahan yang mengendap lama. Sebagai penulis yang lahir dan tumbuh di tengah gegap gempitanya budaya Madura, saya menyaksikan betapa bahasa dan sastra ibu kami perlahan terpinggirkan, terancam hilang ditelan zaman. Tapi bagaimana jika bahasa itu sendiri mulai retak, dan generasi muda tak lagi paham makna di balik kata-katanya?

Selama dua dekade, saya mengumpulkan serpihan pemikiran dari seminar, riset lapangan, dan tulisan-tulisan yang terserak di media. Bab pertama, "Sastra Madura Terputus dengan Generasinya" (disampaikan di Universitas Jember, 2017), adalah titik awal kesadaran: sastra Madura tidak mati, tapi tertidur panjang karena minimnya ruang dialog antara tradisi dan modernitas. Tulisan-tulisan selanjutnya, seperti "Sastra Madura, 'Anak Tiri' Pembelajaran" (Kompas, 2005) dan "Madura Tak Seperti yang Kau Duga" (Jawa Pos Radar Madura, 2022), semakin menguatkan betapa stereotip tentang Madura-keras, tertutup-justru mengaburkan kekayaan sastranya yang halus dan filosofis.

Bahasa Madura, dengan segala kerumitannya, menjadi jantung buku ini. Bab 4 ("Ondhagha Bhasa di Madura") dan Bab 5 ("Sèdâ Dibaca Sèdhâ Berarti Kamu Menjadi Mati") mengajak pembaca menyelami keunikan fonetik yang bisa mengubah hidup menjadi mati hanya karena satu huruf yang salah ucap. Ini bukan sekadar persoalan linguistik, tapi pertaruhan identitas: jika bahasa punah, lenyap pula cara kita memaknai dunia.

Namun, keputusasaan bukanlah akhir cerita. Bab 7 hingga 11 mencatat langkah-langkah nyata pelestarian: dari upaya menjadikan bahasa Madura sebagai warisan budaya tak benda, digitalisasi naskah kuno, hingga festival seperti Tunas Bahasa Ibu yang menyulap puisi tradisional menjadi pertunjukan multimedia. Ritual Toron (mudik) tidak lagi sekadar tradisi pulang kampung, tapi ruang di mana cerita-cerita dalam bahasa Madura diwariskan antargenerasi.

Bab 12 hingga 15 adalah seruan untuk dunia pendidikan dan media sosial. Sastra Madura harus keluar dari ruang kelas yang kaku dan menjelma menjadi sahabat generasi Z-lewat meme, podcast, atau konten kreatif di TikTok. Tantangannya besar: bagaimana membuat pantun Madura (paparèghan) yang sarat kritik sosial tetap relevan di era algoritma?

Buku ini tidak hadir sebagai karya final, melainkan undangan untuk berdialog. Saya sengaja memadukan gaya akademis dan populer agar bisa menjangkau pembaca dari beragam latar: akademisi yang mendalami kajian sastra, guru yang berjuang memasukkan muatan lokal ke kurikulum, seniman yang mencari inspirasi, hingga anak muda Madura yang mungkin malu berbahasa ibu karena dianggap "kampungan”.

Terima kasih kepada para narasumber-pemangku adat, penutur bahasa tua, dan pegiat literasi muda-yang menjadi sumber inspirasi. Jika kita kehilangan bahasa dan sastra, siapa lagi yang akan memperbaikinya? 7
"Oase Madura" adalah upaya kecil untuk mengingatkan: di tengah gurun modernisasi, masih ada sumber air yang bisa kita rawat bersama. Selamat membaca, dan mari kita jadikan kata-kata sebagai senjata melawan kepunahan.

Penulis: Muhammad Tauhet Supratman

 *****

Catatan: yang berminat silakan komentar dibawah, dan kami hubungkan pada penulisnya

Pilihan

Tulisan terkait

Utama 8371343732256214155

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Daftar Isi

Loading....

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >

Pesan Buku

Pesan Buku

 Serpihan Puisi “Sampai Ambang Senja” merupakan buku kumpulan puisi Lilik Rosida Irmawati, penerbit Rumah Literasi Sumenep (2024).  Buku ini berjumlah 96 halaman, dengan pengantar Hidayat Raharja serta dilengkapi testimoni sejumlah penyair Indonesia.  Yang berminat, silakan kontak HP/WA 087805533567, 087860250200, dengan harga cuma Rp. 50.000,- , tentu bila kirim via paket selain ongkir.

Relaksasi


 

Jadwal Sholat

item
close