Puisi Beryl tentang Kebaikan Antar Sesama


Puisi anak Beryl

Cahaya Hati

Di pagi hari, saat mentari bersinar, Kupejamkan mata, hati mulai bergetar. Mengingat Allah, Sang Maha Agung, Pelita jiwa, penerang setiap ujung.

Dulu mungkin ragu, kini kupercaya, Setiap nafas, anugerah-Nya nyata. Lewat alam, indahnya tercipta, Bintang berkelip, awan berarak di angkasa.

Buku suci kubaca, ayat-ayat bermakna, Tuntunan hidup, jalan yang sempurna. Shalatku tegak, doaku terucap tulus, Semoga iman ini selalu berlaras lurus.

Takwa kan jadi benteng, diri terjaga, Dari godaan dunia, yang kadang meraga. Ya Allah, kuatkanlah imanku selalu, Agar langkah ini tak pernah pilu.

 

Jejak Kebaikan

Setiap langkah, jejak kebaikan kutoreh, Bukan untuk puji, tapi karena Allah yang menyertai. Dari bangun tidur, hingga kembali rebah, Ingat Pencipta, hati tak pernah lelah.

Berbagi senyum, menolong sesama, Itu ajaran indah, bukan sekadar nama. Di sekolah, di rumah, di mana pun berada, Akhlak mulia jadi cermin yang tiada tara.

Jika ada salah, kucepat beristighfar, Memohon ampun, dosa takkan menyebar. Janji-janji-Nya, selalu kuingat erat, Surgawi impian, tempat yang takkan tersesat.

Takwa adalah pelindung dari dusta, Membuat hidup lebih bermakna dan berharga. Semoga kebaikan ini jadi amal jariah, Bekal menghadap-Mu, ya Rabbul Izzah.

 

Ayat Semesta

Lihatlah langit, birunya terhampar luas, Awan berarak, tak pernah terbatas. Dengarkan kicau burung, merdu iramanya, Bukti keagungan-Mu, tak ada bandingnya.

Ayat semesta, terbuka di hadapan, Pohon menjulang, sungai mengalir tenang. Semua bertasbih, memuji nama-Mu, Aku pun ingin, bersama mereka selalu.

Ilmu dunia kucari, tapi takwa tak kulupa, Keseimbangan hidup, itulah yang utama. Dari setiap kejadian, kuambil hikmahnya, Agar imanku makin kokoh, tak tergoyahkan.

Setiap ibadah, adalah pengingat diri, Dekat dengan-Mu, hati pun berseri. Ya Allah, bimbinglah langkahku selalu, Dalam iman dan takwa, hanya pada-Mu.

 

Pelukan Doa

Saat gundah melanda, hati terasa resah, Kupejamkan mata, pelukan doa kuraih. Curahkan isi hati, pada Sang Pencipta, Pasti ada jalan, semua kan terbuka.

Tiada daya upaya, kecuali dari-Mu, Kekuatan sejati, hanya pada-Mu selalu. Dalam sujudku, kuberserah penuh, Damai kurasa, jauh dari keluh.

Tak hanya pinta, tapi syukur pun kupanjat, Atas nikmat-Mu, yang takkan pernah tamat. Kesehatan, keluarga, teman-teman setia, Semua karunia-Mu, sungguh luar biasa.

Takwa jadi penguat, di setiap ujian, Menjadikan diri, lebih sabar dan berani. Ya Rabb, terimalah doa-doaku ini, Agar iman dan takwa, tumbuh di sanubari.

 

Meraih Ridha-Mu

Hidup ini singkat, seperti embun pagi, Bekal terbaik adalah iman yang suci. Mengejar ridha-Mu, itulah tujuan utama, Agar di akhirat, berbahagia selamanya.

Jauhi maksiat, yang melalaikan hati, Dekati kebaikan, yang abadi. Nasihat orang tua, guru, kuturuti, Karena mereka, jalan kebaikan kupelajari.

Al-Quran dan Sunnah, jadi pedoman hidup, Menuntun langkah, agar tak terperosok. Setiap kesulitan, kuanggap ujian, Makin menguatkan iman, keyakinan.

Takwa adalah mahkota, menghias diri, Menjadikan pribadi, lebih berarti. Ya Allah, semoga kami selalu dalam bimbingan-Mu, Meraih ridha-Mu, di setiap waktu.

 

Bisikan Hati

Di keheningan malam, bintang bertaburan, Bisikan hati terdengar, penuh kerinduan. Pada-Mu ya Ilahi, asa ini tertambat, Di setiap sujud, nikmat-Mu kurasakan pekat.

Dulu mungkin lalai, kini kuingat kembali, Setiap detak jantung, karunia tak terganti. Lewat kesulitan, ku belajar bersabar, Iman tumbuh subur, tak pernah gentar.

Ayat-ayat suci, penyejuk kalbuku, Teguhkan langkah, arungi hidupku. Dzikirku mengalun, syahdu di jiwa, Agar takwa menetap, takkan sirna.

Ya Allah, jadikan hamba-Mu yang setia, Mengenal-Mu lebih dalam, setiap masa. Lindungi dari godaan, di dunia yang fana, Hingga akhir hayat, bahagia sempurna.

 

 

Pelita Jiwa

Senja tiba, merahnya mewarnai cakrawala, Pelita jiwa, mulai menyala. Terangi jalan, di kegelapan malam, Takwa adalah lentera, menuntun langkah dalam.

Bukan karena paksaan, tapi dari kesadaran, Hidup ini berharga, penuh ujian. Setiap kesalahan, jadi pelajaran berharga, Untuk kembali pada-Mu, dengan jiwa yang lega.

Bersama teman, saling mengingatkan, Akan kebesaran-Mu, takkan terlupakan. Berbagi ilmu, menebar kebaikan, Agar iman ini, terus bertumbuh tanpa batasan.

Ya Rabb, kokohkanlah iman di dada ini, Agar takwa abadi, hingga akhir nanti. Jadikan kami insan, yang selalu bersyukur, Hidup penuh berkah, tak pernah kendor.

 

Simfoni Alam

Angin berdesir, daun-daun menari, Simfoni alam, memuji nama Ilahi. Burung berkicau, di dahan yang rimbun, Setiap ciptaan-Mu, sungguh menakjubkan.

Dari yang kecil, hingga yang terbesar, Semua bersaksi, akan kuasa-Mu yang tak tawar. Melihat indahnya dunia, hatiku bergetar, Betapa Maha Pencipta, yang takkan pudar.

Belajar dari semut, rajin dan gigih, Dari lebah madu, memberi tanpa pilih. Semua mengajarkan, tentang makna hidup, Menuju jalan benar, takkan mengerut.

Takwa adalah cerminan, dari ketaatan, Membuat hidup berfaedah, penuh keberkatan. Ya Allah, jadikan kami hamba yang taat, Agar iman ini, selalu melekat erat.

 

Janji Suci

Ku pegang erat janji suci-Mu, ya Tuhan, Dalam setiap tarikan nafas, kuatkan iman. Bukan hanya di lisan, tapi di hati terdalam, Mengabdi pada-Mu, dari pagi hingga malam.

Ujian datang, silih berganti, Tapi keyakinan pada-Mu, takkan mati. Sabar dan ikhlas, jadi pegangan diri, Menghadapi badai, dengan tegar berdiri.

Setiap ayat yang kubaca, jadi penuntun, Setiap ibadah, jadi pengharapan. Ampunilah dosa-dosa, sucikan hati, Agar takwa ini, terus bersemi.

Ya Rabb, jangan biarkan hati ini ragu, Jauhkan dari godaan, yang semu. Bimbinglah langkah kami, di jalan-Mu yang lurus, Hingga tiba saatnya, Engkau ridho penuh.

 

Merajut Takwa

Di benang-benang waktu, ku merajut takwa, Dengan kesabaran, dan hati yang rela. Setiap perbuatan, jadi amal ibadah, Mengejar surga-Mu, dengan penuh gairah.

Masa muda ini, adalah anugerah, Untuk berbuat baik, tanpa lelah. Menimba ilmu, mengukir prestasi, Namun tak lupa, pada Ilahi.

Dalam setiap doa, kusebut nama-Mu, Sumber kekuatan, penyejuk kalbu. Menebar kasih sayang, pada sesama, Itulah ajaran-Mu, yang utama.

Takwa adalah jembatan, menuju ridha-Mu, Mengantarkan kita, pada kebahagiaan abadi itu. Ya Allah, kuatkanlah tekad kami selalu, Untuk merajut takwa, hanya pada-Mu.

 

 

Pilihan

Tulisan terkait

Utama 7431011130550877697

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Daftar Isi

Loading....

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >

Pesan Buku

Pesan Buku

 Serpihan Puisi “Sampai Ambang Senja” merupakan buku kumpulan puisi Lilik Rosida Irmawati, penerbit Rumah Literasi Sumenep (2024).  Buku ini berjumlah 96 halaman, dengan pengantar Hidayat Raharja serta dilengkapi testimoni sejumlah penyair Indonesia.  Yang berminat, silakan kontak HP/WA 087805533567, 087860250200, dengan harga cuma Rp. 50.000,- , tentu bila kirim via paket selain ongkir.

Relaksasi


 

Jadwal Sholat

item
close