Sajak-Sajak Saiful Bahri
https://www.rumahliterasi.org/2025/07/sajak-sajak-saiful-bahri.html
Saiful Bahri asal Montorna Pasongsongan Sumenep, santri PPA. Lubangsa Utara. Sekarang sedang mencari jati dirinya di laskar pena Lubtara dan pengurus perpustakaan Lubtara. beberapa puisinya nangkring di beberapa media cetak dan online.
Penuggu Waktu
Ruang seakan menggigil
Diatas desah rindu
Kau lemparkan penat pada bangku
Yang tak kuat dipacu waktu
Bunyi seakan berdendang
Diketinggian bayang-bayang
Menerka-nerka pada dingding sulur waktu
Hingga membuat ngilu akan suara masa lalu.
Reguler, 25
Hasrat Diri
jam masih kau banting
di telapak meja terus menggelinding
sampai hasrat menjadi terpenting
mereka hanya gila tunjukkan taring
sedangkan rakyatnya semakin bunting
apakah masih kau bawa lari
demi candu yang telah lama berdarah daging.
Reguler, 25
Kampung Halaman
Kepada tanah
Kutitipkan catatan kaki
Yang selalu ku kenang setiap pagi
Kepada tanah
ku ucapkan selamat pagi
Hanya sekali tuk berdiri
Didepan mercusuar akan menuntunku
Kemana aku pergi
Sementara gunung-gunung ingin menapaki
Janji yang telah lama diperigi
Sepintas puisi semakin tuli
Pada langkah mulai menepi
Perlahan-lahan tapi pasti.
Reguler, 25
Usia
Dibawah sadarku
Usia semakin senja
Membungkuk pada dunia terbuka
Menunda-nunda realita
Akan masa biru muda
Terpaut waktu lebih dekat dengan tanah
Ingin kuhentikan laju burung-burung
Yang semakin berlarian tak tentu arah
Ketika getir tubuhku rancu
Ku raba-raba rambut seputih susu
Membeku pada tangan yang mulai bisu
Begitulah!
Usia hanyalah angan
Yang ingin terbenam.
Reguler, 25
Pilihan