Sajak-sajak Saiful Bahri, PPA Lubangsa Utara


Saiful Bahri
asal desa Montorna, Kecamatan Pasongsonga, Sumenep, kini sedang  mengabdi di Ponpes Annuqayah  Lubangsa Utara, di Kecamatan Guluk-guluk Sumene. Sekarang aktif menulis di komunitas Laskar Pena Lubtara, dan menjabat sebagai pengurus perpustakaan Lubangsa Utara




Tanah kelahiran

Kucoba berkelana
Kenegeri seberang sana!

Tak ada tempatku berteduh
Dari gerimis hujan
Yang menyirami tubuh dengan peluh

Belum sempat kuberlabuh
Ringkih tubuhku tak bisa kutempuh

Penat mulai mengejar tubuhku
Luka-luka membentuk pulau
Yang cukup aku kenal, tanah kelahiran. 

Reguler25




Idul Adha

Suara takbir menggema 
Memuji syukurpada sang maha kuasa

Anak-anak bergembira 
Berpesta ria menyambut idul adha

Ya Alah!
Berilah hamba umur yang panjang 
Agar hamba berkurban berulang-ulang

Amin.

Rumah sastra25




Anak Sawah

Akulah anak sawah!
Yang tumbuh dari ibu jerami
Saban waktu, kuberteduh
Dibawah terik matahari

Saat hujan berlabuh
Diatas helaian jerami lusuh
Congkak tubuhku tunduk
Akan angin yang terkutuk
Lihatlah, tubuhku merekah!
Dengan batang-batang tak bertuah
Beribu mimpi sempat kutanam
Pada angan-angan yang ingin terbenam. 

Lubtara25





Ibu

ku rakit sajak ini
pada celah tanganmu
disepanjang sentuhan do’a bibirmu!

Keriput matamu seakan bernostalgia
Di balik tabir senyum kecut tubuhmu ibu!

Dibawah telapak kakimu,
Kutitipkan kerontang tubuhku
Tuk kau rajut didalam bisikan takbirmu
Hingga mengalir deras dengan air mata 
Yang menjadikannya permata surga.

Reguler 25




Asa

Meskipun nyawa tinggal sejengkal 
Kerontang tubuhku rancu
Pada asa bukan lagi kedengkian
Yang mesti kupadamkan

Tangis riuh bersahut sahutan
Meski hanya bayang bayang 
Yang lupa akan ingatan

Hingga akhirnya maut pun menanti
Diambang kematian 
Yang tak pernah terpisahkan.

Reguler25



Sajak Waktu

Waktu mulai berlalu
Dibawah selaksa rindu
Terpampang salammu
Yang terbakar bersama abu

Ketika napas menderu
Suara bising semakin riang dikepala
Tak ada waktu yang tersisa
Hanya air mata menitik berat kosa kata

Belum sempat ku hitung 
Nyala rintih mulai berkabung
Ketika kueja getir tubuhku
Panas tungku sampai hangus tubuhku.

Reguler25






Sunyi

Malam mulai larut
Berkecimpung pada aliran sunyi
Carut marut dalam gelap selimut
Aku harus kesini lagi

Biarlah angin menerka tubuhku
Tercerai berai akan sempitnya ruang waktu
Menghamba diri
Dari pedihnya dunia ini

Ah! Hanya sesal
Yang terus bertalu-talu
Dibalik bayangan sembilu
Luka membiru akan asal
Yang membeku disitu! 

Reguler 040625




Maju

Mari kawan,
Kita bukan pecundang
Yang hidup dibalik bayang-bayang
Tak perlu gentar,
Hidup kian sebentar

Maju…!
Bersama-sama mengayun pedang 
Dinegeri yang terang benderang.
   


Pilihan

Tulisan terkait

Utama 3192179097193029918

Posting Komentar

Komentar dan kritik Anda akan memberi semangat pada penulis untuk lebih kreatif lagi.Komentar akan diposting setelah mendapat persetujuan dari admin.Silakan

emo-but-icon

Baru


Daftar Isi

Loading....

Idola (Indonesia Layak Anak)

Idola  (Indonesia Layak Anak)
Kerjasama Rumah Literasi Sumenep dengan Pro 1 RRI Sumenep

Kolom Aja

 Lihat semua Kolom Aja >

Kearifan Lokal

 Lihat semua Kearifan Lokal >

Pesan Buku

Pesan Buku

 Serpihan Puisi “Sampai Ambang Senja” merupakan buku kumpulan puisi Lilik Rosida Irmawati, penerbit Rumah Literasi Sumenep (2024).  Buku ini berjumlah 96 halaman, dengan pengantar Hidayat Raharja serta dilengkapi testimoni sejumlah penyair Indonesia.  Yang berminat, silakan kontak HP/WA 087805533567, 087860250200, dengan harga cuma Rp. 50.000,- , tentu bila kirim via paket selain ongkir.

Relaksasi


 

Jadwal Sholat

item
close