Kebiasaan Sepele yang Berujung Malapetaka: Aroma Terapi Menghancurkan Hidupnya.
Pernahkah Anda berpikir bahwa hobi bisa berujung pada tragedi? Ini adalah kisah nyata dari seorang gadis berusia 31 tahun yang hidupnya berubah drastis akibat kegemarannya mengoleksi parfum dan aroma terapi.
Sejak kecil, gadis ini sudah terbiasa dengan kehidupan mewah. Anak seorang pengusaha sukses di Semarang, ia dibesarkan dengan segala fasilitas terbaik, termasuk pendidikan di Singapore dari SD hingga universitas. Di sana, ia bekerja di sebuah perusahaan finansial ternama.
Namun, di balik semua kemewahan itu, ada satu kegemaran yang ia pelihara sejak lama: koleksi parfum. Ia tidak hanya mengoleksi parfum, tetapi juga lilin terapi dan segala jenis pewangi dari berbagai merek ternama.
Rumahnya dipenuhi dengan botol parfum yang tak hanya menghiasi rak parfum, tetapi juga rak sepatu, baju, bahkan toilet. Setiap sudut rumahnya dipenuhi aroma harum yang sempat memberinya rasa segar dan nyaman.
Namun, siapa sangka kegemaran itu membawa malapetaka. Setahun terakhir, sang gadis mulai merasakan sakit yang tidak biasa. Mulai dari punggung hingga dada, rasa sakit itu semakin menjadi-jadi.
Awalnya dianggap hanya lelah biasa, namun setelah melakukan foto prewedding di Jepang bersama tunangannya, rasa sakitnya semakin hebat. Keluarga mengira itu hanya kecapekan, tapi hasil pemeriksaan CT Scan di Singapore mengungkapkan kenyataan yang tak terbayangkan: dia menderita kanker paru-paru stadium lanjut.
Penyakit ini datang begitu cepat, bahkan gaun pengantin yang telah dipilih untuk hari bahagia berubah menjadi kenangan pahit. Rasa sakit yang tak terobati, meski sudah menjalani berbagai pengobatan, membuat hari pernikahan itu semakin jauh dari kenyataan.
Inilah kisah yang harus kita renungkan. Apa yang terlihat menyegarkan, seperti parfum dan pewangi ruangan, ternyata menyimpan bahaya yang kita tidak sadari. Mereka mengandung bahan kimia yang bisa merusak tubuh dalam jangka panjang.
Kini, saatnya kita berpikir dua kali sebelum memilih wewangian buatan yang kita hirup setiap hari di ruangan ber-AC, mobil, toilet, atau pakaian yang baru dicuci.
Mari kita jaga tubuh dan lingkungan kita. Kehidupan yang alami jauh lebih baik untuk kesehatan jangka panjang kita. Jangan biarkan tragedi ini terulang lagi. Semoga kisah ini membuka mata kita untuk lebih berhati-hati dengan apa yang kita konsumsi dan hirup setiap hari.
Sumber tulisan: FB Ruang Bunda